Please Like Me Cerita Perjalanan 5 Lagu Daerah Sunda Populer yang Bikin Nostalgia dan Tetap Asik Didengar!

5 Lagu Daerah Sunda Populer yang Bikin Nostalgia dan Tetap Asik Didengar!

Lagu Daerah Sunda Populer

Pleaselikeme.org – Siapa bilang musik tradisional itu ketinggalan zaman? Justru, banyak warisan budaya Nusantara yang sampai sekarang masih bikin hati adem saat didengar. Salah satunya adalah Lagu Daerah Sunda Populer. Dari nada yang khas, lirik yang sederhana, sampai makna yang dalam, musik Sunda punya daya tarik tersendiri.

Read More : Menghadapi Ketidakpastian Perjalanan Solo Belajar Adaptasi Survive

Bahkan, beberapa lagunya masih sering dibawakan di berbagai acara, baik formal maupun santai. Jadi, kalau Anda penasaran, yuk kita kulik bareng-bareng deretan Lagu Daerah Sunda Populer yang enggak pernah lekang oleh waktu!

1. Mojang Priangan

Kalau ngomongin Lagu Daerah Sunda Populer, rasanya kurang lengkap tanpa menyebut Mojang Priangan. Lagu ini diciptakan oleh Nano Suratno dan Iyar Wiarsih, dan ceritanya tentang kecantikan para gadis Priangan alias Bandung. Melodinya sederhana tapi nagih, bikin siapa saja yang dengar auto senyum-senyum sendiri.

Bayangkan saja, dari cara berjalan, berpakaian, sampai senyum manis para mojang diceritakan dalam liriknya. Enggak heran kalau lagu ini sampai sekarang sering diputar di berbagai acara budaya. Pesannya simpel: kecantikan Sunda itu bukan hanya soal rupa, tapi juga pembawaan diri yang anggun.

2. Panon Hideung

Lanjut ke lagu kedua, Panon Hideung. Nah, lagu ini punya cerita unik karena sebenarnya diadaptasi dari lagu Rusia yang kemudian digubah oleh Ismail Marzuki sekitar tahun 1936. Walau berasal dari luar negeri, sentuhan Sunda membuatnya terasa lebih hidup dan relatable.

Isi lagunya sendiri menggambarkan seorang perempuan bernama Eulis dengan mata hitam yang indah. Liriknya romantis, melodinya syahdu, cocok banget buat nostalgia sambil ngopi sore. Enggak heran kalau Panon Hideung sering dianggap sebagai salah satu tonggak Lagu Daerah Sunda Populer yang membawa nuansa baru dalam musik tradisional.

3. Sabilulungan

Kalau yang satu ini bukan cuma lagu, tapi juga ajakan moral. Sabilulungan ciptaan Koko Koswara (atau akrab disapa Mang Koko) bercerita tentang semangat gotong royong. Dalam bahasa Sunda, “sabilulungan” berarti kebersamaan atau kerja sama.

Lagu ini punya makna dalam banget, mengingatkan kita kalau persatuan itu penting untuk dijaga. Biasanya, Sabilulungan sering dipakai di acara besar atau festival budaya, biar orang-orang makin merasakan semangat kebersamaan. Jadi selain enak didengar, lagu ini juga jadi pengingat bahwa warisan leluhur jangan sampai ditinggalkan.

4. Tanah Sunda

Masih dari tangan dingin Mang Koko, ada juga lagu Tanah Sunda. Seperti judulnya, lagu ini penuh pujian untuk keindahan alam dan kekayaan budaya Sunda. Liriknya berisi pesan agar masyarakat tetap menjaga dan melestarikan warisan leluhur.

Uniknya, lagu ini enggak sekadar nyanyi-nyanyi biasa. Ada pesan moral tentang pendidikan, kehidupan sosial, bahkan hiburan yang dibungkus dalam nuansa musik khas Sunda. Jadi, Tanah Sunda enggak hanya bikin telinga nyaman, tapi juga hati jadi hangat karena sarat makna.

5. Tokecang

Nah, ini dia yang paling familiar, Tokécang. Bisa dibilang lagu ini evergreen banget. Dari anak-anak sampai orang dewasa pasti pernah dengar. Bahkan, Tokécang sempat jadi soundtrack sinetron anak-anak era 90-an, yang bikin lagu ini makin nempel di ingatan.

Liriknya ringan, nadanya ceria, bikin suasana langsung hidup. Enggak heran kalau Tokécang jadi salah satu Lagu Daerah Sunda Populer yang masih sering dibawakan di sekolah, acara budaya, sampai pertunjukan musik. Simpel tapi punya daya tarik kuat, itulah kekuatan dari lagu ini.

Kenapa Lagu Daerah Sunda Populer Masih Relevan?

Anda mungkin bertanya-tanya, di era musik digital seperti sekarang, kenapa Lagu Daerah Sunda Populer masih bertahan? Jawabannya simpel: karena lagu-lagu ini bukan sekadar hiburan, tapi juga identitas budaya. Musik Sunda punya ciri khas dari segi lirik, bahasa, dan alat musik tradisionalnya yang enggak bisa tergantikan.

Selain itu, banyak generasi muda yang sekarang mulai kembali melirik musik daerah. Entah lewat aransemen modern, cover di YouTube, atau sekadar diputar ulang di festival budaya. Intinya, lagu-lagu daerah Sunda ini membuktikan bahwa musik tradisional tetap bisa eksis berdampingan dengan musik zaman now.

Baca juga: Cerita Backpacker Ke Labuan Bajo Dengan Budget Hemat, Bisa?

Cara Melestarikan Lagu Daerah Sunda Populer

Menjaga warisan budaya lewat musik itu sebenarnya sederhana, asal ada kemauan. Lagu Daerah Sunda Populer bisa terus hidup kalau kita ikut mengenalkannya ke generasi muda. Misalnya, lewat kegiatan sekolah, acara komunitas, hingga festival budaya. Bahkan, Anda juga bisa ikut melestarikan dengan cara sederhana, seperti memutar lagu Sunda di rumah, mengajarkannya ke anak-anak, atau membagikannya lewat media sosial.

Dengan begitu, lagu-lagu daerah Sunda ini tidak hanya jadi nostalgia, tapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari yang tetap relevan di tengah gempuran musik modern.

Kesimpulan

Itulah lima Lagu Daerah Sunda Populer yang sampai sekarang masih sering kita dengar. Dari Mojang Priangan yang menggambarkan kecantikan gadis Sunda, Panon Hideung yang romantis, Sabilulungan yang penuh pesan kebersamaan, Tanah Sunda dengan cinta tanah leluhur, sampai Tokécang yang ceria dan sederhana.

Semua lagu ini bukan cuma karya seni, tapi juga warisan budaya yang patut kita jaga. Jadi, lain kali saat mendengar Lagu Daerah Sunda Populer, jangan cuma dinikmati melodinya. Resapi juga makna dan pesan di balik liriknya. Karena lewat musik tradisional inilah, identitas budaya kita tetap hidup dan dikenal hingga generasi mendatang.

Related Post