Please Like Me Jelajahi Provinsi Mengulik Sejarah Tari Saman Aceh, Asal-Usul, Fungsi dan 5 Jenis-Jenisnya!

Mengulik Sejarah Tari Saman Aceh, Asal-Usul, Fungsi dan 5 Jenis-Jenisnya!

Sejarah Tari Saman Aceh

Pleaselikeme.org – Kalau bicara soal warisan budaya Nusantara, ada satu yang nggak pernah gagal bikin kagum, Sejarah Tari Saman Aceh. Tarian ini bukan cuma sekadar gerakan duduk berirama cepat, tapi juga sarat dengan makna dan nilai spiritual. Bahkan, Tari Saman sudah masuk daftar warisan budaya tak benda UNESCO sejak 2011, lho.

Read More : Tomohon Sulut Kota Bunga Dengan Panorama Pegunungan Memukau

Lalu, bagaimana sih asal-usulnya sampai bisa terkenal ke seluruh dunia? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang Sejarah Tari Saman Aceh yang penuh warna ini!

Asal-usul Sejarah Tari Saman Aceh

Ngomongin Sejarah Tari Saman Aceh, nggak bisa lepas dari sosok ulama besar, Syekh Saman. Beliau hidup sekitar abad ke-14 di wilayah Gayo, Aceh. Awalnya, tarian ini berkembang dari permainan rakyat bernama Tepuk Abe. Melihat potensi permainan ini, Syekh Saman mengembangkannya dengan memasukkan syair berisi dakwah dan puji-pujian kepada Allah SWT. Jadi, sejak awal, Tari Saman memang punya fungsi spiritual sekaligus sosial.

Uniknya, Tari Saman nggak menggunakan alat musik apa pun. Irama tarian hanya tercipta dari tepukan tangan, dada, paha, dan lantunan syair yang dinyanyikan bersama. Dari sinilah, Tari Saman jadi simbol kekompakan, persaudaraan, dan semangat kebersamaan masyarakat Aceh.

Fungsi dan Makna dalam Sejarah Tari Saman Aceh

Kalau ditelusuri lebih dalam, Sejarah Tari Saman bukan cuma tentang hiburan. Tarian ini dulunya digunakan sebagai media dakwah untuk menyebarkan Islam. Bayangin aja, pesan agama disampaikan lewat nyanyian penuh semangat sambil diiringi gerakan kompak – jelas bikin masyarakat lebih mudah menerima.

Selain itu, Tari Saman juga sering jadi sarana silaturahmi dan mempererat persahabatan antarwarga. Nggak jarang, tarian ini ditampilkan dalam acara keagamaan, pernikahan, sampai perayaan adat. Intinya, Tari Saman punya peran penting sebagai perekat sosial di masyarakat Gayo dan Aceh secara umum.

Jenis-jenis dalam Sejarah Tari Saman Aceh

Nah, ternyata Tari Saman itu nggak cuma satu bentuk aja. Dalam Sejarah Tari Saman, ada beberapa jenis yang berkembang sesuai dengan momen dan kebiasaan masyarakat. Misalnya:

  1. Saman Jejunten, dilakukan sambil duduk di atas batang kelapa yang sudah ditebang.
  2. Saman Njik, dimainkan saat istirahat setelah bekerja di sawah atau menggirik padi.
  3. Saman Ngerje, biasanya dipentaskan oleh pemuda saat pesta pernikahan.
  4. Bejamu Besaman, digelar saat hari besar Islam seperti Idul Fitri atau Maulid Nabi, bahkan bisa berlangsung semalam suntuk.
  5. Saman Bale Asam, dipentaskan di lapangan besar saat perayaan khusus, mengundang banyak grup saman dari berbagai kampung.

Dari sini terlihat kalau Tari Saman bukan sekadar tarian biasa, tapi udah jadi tradisi melekat yang selalu hadir dalam momen penting masyarakat Aceh.

Gerakan Unik dalam Sejarah Tari Saman Aceh

Kalau dilihat sekilas, gerakan Tari Saman memang sederhana, duduk berjejer, tepuk tangan, goyang badan. Tapi jangan salah, dalam Sejarah Tari Saman, gerakannya ternyata punya istilah khusus. Ada gerakan guncang, kirep, lingang, surang, sampai saring – semuanya dalam bahasa Gayo.

Yang bikin kagum, tempo tariannya bisa makin lama makin cepat. Jadi, selain butuh hafalan gerak yang kompak, para penari juga harus punya stamina kuat. Pantas aja Tari Saman sering disebut sebagai “tarian seribu tangan” karena gerakannya yang cepat, dinamis, dan selaras.

Baca juga: Keliling Nusantara Deva Resign Dan Jelajahi 29 Provinsi Penuh Pengalaman

Perjalanan Sejarah Tari Saman Aceh Hingga Mendunia

Perjalanan panjang Tari Saman Aceh juga penuh tantangan. Pada masa penjajahan Belanda, tarian ini sempat dilarang karena dianggap membawa unsur magis. Tapi masyarakat Aceh tetap melestarikannya diam-diam. Justru karena semangat inilah Tari Saman tetap bertahan hingga sekarang.

Bahkan, Tari Saman kini bukan cuma milik masyarakat Aceh, tapi juga kebanggaan Indonesia di mata dunia. Dari acara kenegaraan sampai festival budaya internasional, Tari Saman sering jadi bintang utama. Keunikannya yang mengandalkan harmoni gerak dan suara membuat penonton mancanegara terpukau.

Pengaruh Sejarah Tari Saman Aceh dalam Kehidupan Modern

Walaupun berakar dari tradisi lama, Sejarah Tari Saman masih relevan hingga kini. Banyak sekolah, komunitas seni, bahkan perguruan tinggi menjadikan Tari Saman sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Tujuannya bukan hanya melestarikan budaya, tapi juga melatih kedisiplinan, kekompakan, dan kerja sama.

Lebih jauh lagi, Tari Saman kini sering tampil di panggung internasional sebagai representasi budaya Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kebersamaan dan semangat yang terkandung dalam Sejarah Tari Saman tetap bisa menginspirasi generasi modern. Dari sini, kita bisa melihat bagaimana tradisi lokal mampu beradaptasi tanpa kehilangan identitas aslinya.

Kekayaan Sejarah Tari Saman Aceh

Dari awal diciptakan oleh Syekh Saman, berkembang sebagai media dakwah, hingga akhirnya diakui dunia, perjalanan Sejarah Tari Saman Aceh jelas sangat luar biasa. Tarian ini membuktikan bahwa budaya bisa jadi alat penyebar pesan moral, perekat persaudaraan, sekaligus simbol identitas bangsa.

Jadi, setiap kali Tari Saman dipentaskan, bukan hanya keindahan geraknya yang kita nikmati, tapi juga nilai sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya. Inilah alasan kenapa Sejarah Tari Saman patut terus dilestarikan sebagai salah satu harta tak ternilai dari Indonesia.

Related Post